Sunday, December 04, 2005

Mengapa Mimosa




  • Satu pagi yang dingin, setelah hampir dua puluh jam perjalanan, aku berada diantara rumput rumput liar yang mulai memanjang. Pandanganku jatuh pada sebatang pohon kokoh nan rindang, dengan daun daun kecil hijau rapat , di sekeliling ranting teruntaian biji biji padat berwarna kuning yang ukurannya jauh lebih kecil lagi dari daunnya. Agak lama aku berdiri di situ, sekedar menghirup hawa pagi dan menghalau sinar matahari yang datang dari arah timur. Entah mengapa tiba tiba aku merasa nyaman berteduh di bawahnya.

    Hari terus berlalu, akhirnya aku mengetahui nama pohon rindang itu. Aku dapati juga kenyataan bahwa di musim gugur seperti sekarang, ketika angin bertiup kencang, sementara pohon pohon lain sibuk berlomba menjatuhkan daun daun, mengotori jalan, memanpetkan saluran. Tetapi tidak demikian dengan Mimosa, tetap tegap dan hanya menari nari, tak satupun daunnya yang rontok atau dahannya yang patah.

    Ketika musim dingin perlahan beranjak, memberi kesempatan pada alam untuk bersolek dan berhias diri. Saat itu pula Mimosa menunjukkan keindahan yang agung. Lewat kembang kembang mekar kecil warna kemuning yang semerbak harumnya. Aku dibuat terkesima. Sungguh satu maha karya alam yang megah dan sempurna.

    Maka dengan kelebihan dan keunikan serta sifat sifat baik yang tumbuh dari Mimosa, aku berharap, semoga akupun cukup kuat bertahan dan terus berjalan, melewati musim demi musim sampai akhirnya menebar wangi ketika waktunya harus kembali.

2 Comments :

Post a Comment

<< Home