Sambasunda
Dengan hati berbunga bunga dan rasa bangga yang masih melekat, hari ini ingin kupersembahkan sebuah berita bahagia. Meskipun kebahagiaan ini serasa kurang lengkap karena komputerku yang syah terserang virus sehingga tidak memungkinkan saya menghadirkan liputan yang sudah disusun berikut gambar pelengkap peristiwa.
Kabar bahagia itu datang dari group musik sambasunda, yang baru saja dengan sukses mengajak pengunjung berjaipong di kota kecil ini tanggal 12 Juli lalu.
Saudara saudaraku yang berbahagia, mari kita simak kilas baliknya.
Saya mengetahui konser ini dari buku panduan lokal yang diterbitkan balai kota Arles.
Harga tiket dua belas euro per orang ( separoh biayanya disponsori oleh Arte Tivi ). Didasari rasa nasionalisme tinggi, dan khawatir sepi pengunjung, maka saya giat memaksa sejumlah teman ikut menonton. Setelah mendapat parkir, saya masih rajin menelpon sana sini, demi menambah jumlah pasukan tentunya dan kalo kalo mereka juga lagi sempat.
Malam itu cafetaria atau lebih tepat menurutku warung pinggir jalan di depan Théâtre Antique, dipenuhi pengunjung . Karena sudah makan, kami memilih duduk di bebatuan sambil mengamati orang berlalu lalang.
Tepat pukul sembilan malam loket dibuka, dengan tertib para pengunjung yang belum memiliki karcis antri di barisan. Sesaat setelah mendapat karcis kamipun memasuki tempat pertunjukkan.
Arena ini terdiri dari batu berundak undak membentuk cekungan. Lengkung di tengah memungkinkan pengunjung unjuk kebolehan bergoyang. Menurutku tempat ini masih jauh kemegahannya dibandingkan Taman Ismail Marzuki atau Theater Taman Mini Indonesia Indah maupun Panggung Maxima Dunia Fantasi.
Clingak clinguk, tenggok kanan kiri, kok masih sepi sepi. Cepat cepat saya pasang etika sok akrab serta menunjukkan ramah tamah ciri khas Indoensia kepada penjaga gerbang belakang. Dalam hati berharap semoga diperbolehkan bersilahturami dengan saudara setanah air sebelum mereka naik panggung. Berbekal katabelece dari asosiasiku, akhirnya saya di kawal masuk hingga bisa mengucapkan kata selamat datang kepada mereka. Hanya lima menit, ambil photo bersama, terus saya diusung keluar.
Dan pemandangan di depanku berubah menakjubkan, batu berundak yang tadinya masih melompong, kini dibanjiri manusia. Sepuluh menit kemudian hingar bingar gamelan, kolintang, seruling, tamborin telah membahana. Irama gending segera akrab di pendengaranku meskipun dalam tetabuhan yang berbeda. Tampilnya seorang mojang ayu priangan dengan cengkok sunda, mengajak hadirin lengser ke tengah lapangan ikut menari.
Sayangnya saat melewati suguhan kelima, gerimis perlahan membesar. Telah pukul setengah sebelas malam ketika kami memutuskan pulang. Dengan rasa bangga yang belum pupus hingga hari ini kupersembahkan tulisan ini bagi Indonesiaku. Barangkali diantara kita belum tau siapa Sambasunda dengan musik tradisionalnya. Tapi melalui perbincangan yang singkat, saya tahu tahun ini mereka bakal melewatkan tiga bulan tour mengharumkan nama Indonesia kebeberapa negara belahan dunia.
Saya percaya apabila mas mas itu sempat membaca tulisan ini, akan segera mengenali sisca sebagai satu satunya penonton dari Indonesia di Perancis Selatan.
Kita setanah air, mas. Sisca bukan putri Jepang seperti yang mas mas duga.
*************************************
21 Comments :
sambasunda.... dari namanya aja dah unik.palagi atraksinya.... pasti gak kalah rame.kemaren ikut nari juga to cuma jadi penonton yang baik neh?hehehe...
By meke, at 7/18/2006 2:13 AM
pernah denger sis...
sepertinya mereka agak sedikit beraliran keroncong gitu yah...tapi cenderung kalo orang jawa bilang masuk ke karawitan. pake gendang dll.
sempet kenalan ngga sis ?
By Anonymous, at 7/18/2006 4:17 AM
Sambasunda.. belom pernah denger..
Putri Jepang(?).. cuma liat fotonya.. :P
By Rara Vebles, at 7/18/2006 5:37 AM
Jadi penasaran nih pengen liat Sambasunda. Kok gak ada foto pertunjukannya??
By Anonymous, at 7/18/2006 8:19 AM
hahahahaha tampang kamu jepun seh moi kakakkaakak....jadi sisca chan donk :P
By Emaknya Bunny, at 7/18/2006 8:27 AM
sisca ikutan jaipongan juga ga
By mutiara nauli pohan, at 7/18/2006 10:08 AM
Wah, klo disana musik tradisional Indonesia masih highly appreciated yah, klo disini kan udah enggak lagi... .
Koq bisa dikira Putri Jepang?? Kenapa ga coba omong Bahasa aja?? :P
By Zilko, at 7/18/2006 2:49 PM
Sambasunda?! baru tau dari Mbak Sisca nih :(
Ini salah satu contoh gimana aku hafal di luar kepala nama2 grup musik luar sementara yg asli Indonesia (bahkan yg terkenal di luar) sama sekali gak aku kenal. Kayaknya ada sesuatu yg harus diperbaiki nih :)
Btw foto2nya disusulin ya Mbak..!!
By Anonymous, at 7/18/2006 3:28 PM
Wah, pasti seneng ya bisa ketemu suasana Indonesia di negeri orang :)
jadi kangen gak sama Indonesia?
btw koq bisa disangka orang jepang jeng? memangnya tidak ngobrol sama personelnya?
By Anonymous, at 7/18/2006 10:26 PM
Ehm aq juga baru tahu tuh sambasunda.... !!!
betul kata zilko bahwa seni tradisional indonesia memang kurang dihargai.. semoga kita bisa melestarikan budaya indonesi yg merupakan salah satu kekayaan bangsa.....!!!
By Mr, at 7/19/2006 2:47 AM
hmmm mana tau keke orang jepun, kalo foto pasti tampak belakang muluw...
Hmmm apsti seeng ya di sana
By unai, at 7/19/2006 8:28 AM
ada photonya sang putri jepang pa tidak?
By Anonymous, at 7/19/2006 12:47 PM
hemmm saya juga mo buat grup metalsunda ah :))
cece melantai yuuuk ;) jaipongan ama thuns :D
By Anonymous, at 7/19/2006 8:12 PM
Wah kamu yang jauh aja udah nonton, aku belom tuh.
Kapan ya jadwal mereka manggung di Jakarta?
By guario, at 7/20/2006 1:32 PM
aku tau mereka awal chatt, 3th lalu, salah satunya pake ID tantan_musica, websitenya bagus, penuh pics lawatan mereka ke manca negara, sayang lupa websitenya.
Thx sisca menuliskan pandangan matanya, paling tidak masih ada yg bisa dibanggakan ditengah masa kelabu negeri tercinta ini ... heheheh panjang amat ya commentnya
By Chaerani, at 7/21/2006 3:49 PM
Tertarik pada hal-hal kecil, langsung ketik "Arles franc" di google. Kemudian pilih wiki.
Hmmm ... Kapan-kapan harus kesini kayaknya ::Melamun mode on::
By Anonymous, at 7/22/2006 1:55 AM
Ahh.. semoga mereka main di Jerman juga ya Sis.. akan kusambut deh dengan suka cita.. hehe..
By Anonymous, at 7/23/2006 12:06 AM
konser ni ye...apatuh yg gue nonton di jkt, dari gerejanya stephen tong ..lupa
By Xty, at 7/23/2006 9:41 AM
ha oui c'était tres bien comme show !j'y ai été aussi tres bonne musique et tres bonne ambiance
By Anonymous, at 7/23/2006 8:05 PM
mba.. salam kenal..
baca ceritanya mba sampe merinding tapi bukan karena takut melainkan bangga..
By Syanti Dewi, at 7/24/2006 10:32 AM
Bukan siapa yang melantunkan tembang itu saja yang perlu dihargai, tapi perasaan dan sikap "nasionalisme"nya non siscalah yang SANGAT membanggakan.
Non sisca = Putri kencana ditengah belantara maya....:)
By Anonymous, at 7/25/2006 3:45 AM
Post a Comment
<< Home