Sunday, April 02, 2006

Persimpangan


Dalam kehidupan, kerap kita didera oleh berjenis jenis keraguan, antara berbelok, lurus ke depan ataupun memutar balik haluan. Titik kesadaranpun memberi cela, terkesan ikut mempermainkan ragu itu sendiri. Akhirnya yang tadinya hanya sebuah rasa, lalu bersalin rupa, mengikis arti kata logika.

Begitupun diriku bergulat melawan sisi hati, sewaktu tidak kujumpai keselarasan. Kudapati titik rawan perasaan terhentak mencair, lantas tanpa malu menentang. Antara terbawa arus dan tenggelam atau berdiri tegak dan bertahan.

Permainan perasaan sudah di mulai jauh hari, kemudian berangsur merona, tak kala kuambil keputusan menarik diri. Pertama dikarenakan bentuk penyesuaian, kedua untuk menjawab ketidaktahuan, ketiga karena mempertimbangkannya sebagai bahan pembelajaran.

Kuanggap saja penyesuaian itu salah, bila di setiap waktu senggangku dalam setahun belakangan, sering kugunakan berjalan jalan, mengikuti kata hati orang lain, turut ambil bagian hura hura menguras kantong, memakai alasan pertemanan sebagai pembenaran, menghabiskan sejumah tenaga, serta berlomba mempermainkan waktu, mengharap pusaran detik yang saya hamburkan, memaafkan ketidakberdayaanku menolak.

Alih alih ingin berbaur malah membuat saya menderita, pasalnya, saya cenderung lebih suka menyendiri dan tenang, tetapi hidup di negara orang dengan culture yang berbeda memaksaku bermetamorfosa mengikuti pola dimana bumi di injak disana langit dijunjung.

Sebelum saya terendam dalam masalah yang lebih pelik, sebelum saya menghamburkan lebih banyak energi, ada baiknya saya kembali ke selera awal. Ya…tadi untuk yang kesekian kali, saya menolak berpartisipasi atas kunjungan yang kuanggap sudah terlalu sering dan tidak berfaedah bagiku…...bagi yang mengajakku, saya adalah teman jalan yang handal ..tapi bagi diriku yang terajak…ini adalah sebuah siksaan menunggu mereka berbincang, menunggu mereka mengakhiri debat demi debat tanpa kesimpulan.

Memang benar ragaku ada disana, tetapi jiwaku terpenjara pada sebuah ruang dengan alunan musik lembut, pandangan terfokus pada ragam tajuk dilayar, memandikan pikiran dengan percikan informasi, bersenda gurau menyusun aksara, membalas canda sahabat sahabat antah berantah, kuraih dunia yg lebih hangat justru bersama mereka.

Kudapati persimpangan tak lagi membelah diri, tidak pula ada ragu terpatri, keheninganpun menyerahkan diri, di layar ini, di tempat biasa saya menyenandungkan resah hati, ya…...disinilah... serasa mahkota cahaya memancar lebih berkilau...

22 Comments :

  • ayo jangan ragu2x. kalo salah jalan, tinggal balik lagi hihihi...

    By Blogger Innuendo, at 4/02/2006 7:13 PM  

  • Di layar ini, di tempat biasa saya menyenandungkan resah hati, kata-kata mu benar-benar membuat hati koko trenyuh Me !!!

    By Anonymous Anonymous, at 4/02/2006 7:30 PM  

  • wah kalo salah jalan ya muter balik deh hihihihi.... :)
    kapan2 tak mampiri lho sis! ;)

    By Blogger nie, at 4/03/2006 12:21 AM  

  • Persimpangan. Di mana kita harus membuat suatu keputusan. Alangkah gampangnya kalau kita bisa melihat jauh ke masa depan, ooh kalo lewat jalan ini bakalan gini, kalo gitu mendingan lewat jalan itu. Hmmm *berandai-andai*

    By Blogger Hide, at 4/03/2006 1:09 AM  

  • memilih, sering menghabiskan energi. kadang2 malah pengen nggak ada pilihan, biar nggak pusing :D

    moga2 pilihannya, apapun itu, tidak akan membuat jeng sis kecewa, suatu hari nanti :)

    By Anonymous Anonymous, at 4/03/2006 2:53 AM  

  • Kata hati ngga pernah berbo'ong, hanya akal buluslah yg memanipulasinya. Semoga dgn menjdi diri sendiri akan tercipta ketegaran dan kelembutan jiwa. Semoga pula, awal yg baik akan terus menjadi proses yg baik dan jalan yg indah sehingga dipenghujung penantian. Amin !!!

    - Salam hangat dari segelas teh disamping-ku -

    By Blogger ompuns, at 4/03/2006 2:59 AM  

  • kenapa sayang? jgn ikutan bingung kayak aku dong! semangat2, nanti yang nyemangati aku siapa kl kamunya bingung.

    By Blogger bagus_aa29, at 4/03/2006 3:05 AM  

  • wah.... persimpangan ya?nyantai aja.lakukan yang mbak inginkan!!! tetep semangat.Jalan yang selalu lurus itu gak seru.wakaka...

    By Blogger meke, at 4/03/2006 3:46 AM  

  • Yuppiieee ... hanya dikau yang mengerti arah tujuanmu, janganlah membiarkan keinginan sekeliling menghembuskan ragamu layaknya badai yang memporakporandakan perjalananmu. Dan kita selalu hadir untuk melangkah bersamamu ...

    By Blogger Hendri Bun, at 4/03/2006 3:57 AM  

  • heheh...be yourself aja dech pesennya...;p

    By Blogger choenhwie, at 4/03/2006 9:26 AM  

  • Kita memang kadang-kadang harus memiliki sifat yang bertolak belakang dengan kepribadian kita, contoh bila kita tipe org yang ingin ketenangan tiba2 harus berada di lingkungan yang mengharuskan kita berhura-hura, ini memang memerlukan energi lebih atau disebut preference behaviour, atau prilaku yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi meskipun bertolak belakang dengan kepribadian kita.

    Ketika penyesuaian itu terjadi, kamu harus berusaha menyenanginya dan menyadari bahwa perubahan itu bermanfaat untuk kamu dan baru setelah itu kamu dapat mengikuti arus tanpa harus merasa tertekan. Tapi ingat tidak semua hal itu baik dan berguna, berhati-hatilah dalam hidup pergaulan kamu Sis. GBU

    By Anonymous Anonymous, at 4/03/2006 10:19 AM  

  • By Blogger Eddy Fahmi, at 4/03/2006 12:01 PM  

  • kekkekkekkekkekkek.......

    serasa di persimpangan jalan ya sis? ya iya, lah wong sekali jalan nguras kantong. coba kalo pas lagi kantong tebel... jalan terus ya sis.... hihihihihihi... ini kira2 loh sis... jgn marah loh, ntar cepet tuwa :P

    By Anonymous Anonymous, at 4/03/2006 12:47 PM  

  • Mbak Dian, tinggal balik emamng gak masalah..tp waktu telah terbuang sia2...:)

    Koko Upar, emang begitulah jeritan hati yg sesungguhnya :)

    Shierly, harap konfirmasi jauh2 hari..maklum sisca ini temannya seleb..kakkakak

    Hide, jalan memutar memang bisa membawa kita kembali.. lebih baik bisa langsung :)

    Jeng Ria, setiap pilihan memiliki konsekwensi...tq :)

    Mas Foens, tq...sejuk sekali wejangannya..salam buat teh hanget nya juga :)

    Mas Bagus, skr sy menuju satu sasaran aja ..tq :)

    Meke, benar katamu..jalan lurus itu bikin ngantuk..kakakak..tambah ngawur..:)

    Hendri,kupanggil dikau pujangga, atas tulisan sarat makna..terima kasih..:)

    Koko Choenhwie, sebaiknya begitu..terima kasih.

    Samuel, kemana aja dirimu ? terima kasih atas masukannya..tentu saya selalu berhati2..krn hidup ini cuma sekali..

    Mas Fahmi, membela yg benar..terima kasih link nya:)

    Kakak Siwoer, benar aja..kalo kudu nguras kantong..ntar pulang ke Indonesia tidur di tenda..di gigit nyamuk...kakakakka

    By Blogger Sisca, at 4/03/2006 3:11 PM  

  • simpangnya ada berapa Sis? kalo ada dua sih masih gampang, tinggal ngitung kancing apa jari tangan-kaki.

    By Blogger Theresia Maria, at 4/03/2006 3:42 PM  

  • Tuker peran yuk...:)

    By Blogger wku, at 4/03/2006 4:16 PM  

  • keputusannya sudah tepat...:D
    kalau terus, bisa jadi enggak ketemu donk di dunia antah berantah ini. hehhe

    By Blogger Apollo Lase, at 4/03/2006 5:23 PM  

  • Tapi Sis, kadangkala sebuah persimpangan itu faktor2 dari sebuah kesuksesan yang tertunda.
    Maksudku, dengan menggabungkan semua persimpangan itu jadi satu, maka yang terlihat bukanlah sebuah persimpangan. Tapi sebuah kekuatan, pemahaman dan cara pandang yang baru. Yang seringkali lebih kuat dan fleksibel.
    Tapi kalau keputusannya sudah diambil ya silakan maju terus ;)
    Hanya sekedar memberi perbandingan.

    By Anonymous Anonymous, at 4/03/2006 8:18 PM  

  • hemmm... kayaknya harus banyak blajar ama mbak sisca deh! hyuuuk

    By Anonymous Anonymous, at 4/03/2006 8:19 PM  

  • kutunggu dirimu di simpang 5 sis *birgin*

    ps.. jgn lupa maem sebelum blogwalking :P *hug*

    selamat bersantai non

    By Blogger Diva, at 4/04/2006 3:49 PM  

  • Met kenal Sis.. memang hidup hanya berisi pilihan.. Life is about choosing wisely... Memilih untuk hidup aja merupakan pilihan

    By Blogger Unknown, at 4/08/2006 11:09 AM  

  • Mbak Miniez, saran yg jitu..hehehe

    Mas Anang, terima kasih..serasa satu siraman oase di gurun

    Mas Thuns, jadi malyuuuu..sisca yg mestinya lebih banyak menimba ilmu..:)

    Mbak Biru, janjian...jgn lupa sisca pake baju merah.

    Mas Izur, salam kenal juga...benar sekali kata2 mu..krn itu bijaklah membidik sasaran.

    By Blogger Sisca, at 4/09/2006 11:43 PM  

Post a Comment

<< Home