Wednesday, July 19, 2006

Menulis di bawah awan

Panas yang menyertai musim ini separuh mendidih.
Kemarin kulihat gelombang manusia dengan busana minimalis berhambur turun ke pantai atau mengunjungi tempat yang dianggap mamadai. Seiring bola angkasa yang loyal membagi sinar, sore dimana biasanya berbias jinggapun, jeda mengintai.
Besar, kecil ataupun semampai memilih bersantai.

Saking gerahnya, sayapun keluar ruang untuk menyongsong senja datang,
menggeser kursi ke arah yang lebih teduh di pinggir kolam renang.
Gemercik air ditambah semilir sepoi angin memberi relaksasi.
Di buai alam yang belum temeram, di bawah bingkai biru langit dan keteduhan pohon palma yang memayungi taman, sejenak membuatku terlelap.

Dan lelap yang tak terencana itu, menerbangkanku pada serangkai mimpi. Ragaku seperti tengah bekerja mengecek beberapa data yang masih terlunta, dalam monoton dan jenuh saya kedatangan seorang tamu. Sepertinya sayapun belum pernah mengenal rupa orang itu. Tapi ia berjanji akan membantu seluruh kesulitanku bila saya menuliskannya.

Ahh..serasa merona rasa hati,
bahkan dalam sebuah mimpi,
saya merasa takut kalau cuma diuji
Biar kumohon saja sesuatu yang mengandung misi

sayapun menulis,
menguratkan semua yang tidak berhubungan langsung denganku,
tapi berguna bagiku dan sesamaku,

bolehkan saya meminta damai,
bolehkan saya meminta tidak ada lagi bencana,
bolehkan saya berharap tak ada penjajahan,
bolehkan saya ……, bolehkah…, bolehkah……boleh.

Dan tanganku terus bergerak, berpikir, entah berapa banyak permohonan telah kuukir, pada lembar awan setelah pelangi menyingkir.
Ketika tersadar, kudapati bulan hampir berpendar.

Ya Tuhan, andai dirimu adalah tamu dalam buai barusan
Kabulkanlah pinta hamba
Kembalikan taman firdaus ke dunia
Seperti engkau pernah menwujudkannya
Kala Adam dan Hawa belum berlumur dosa.

********************************

20 Comments :

  • iya iyaaa semoga nggak liat bencana lagi huhuhu...

    tapi fyi: kemaren sore waktu indonesia ternyata ada gempa lagi menggoyang jakarta, episentrum di selat sunda. detail informasi menyusul.

    By Blogger Eddy Fahmi, at 7/20/2006 12:01 AM  

  • seperti yang mata katakan kemaren sis
    kamu lulus
    walau judulnya bukan

    "tolong kembalikan saya ke surga"

    tapi pas kamu bilang

    "Kembalikan taman firdaus ke dunia
    Seperti engkau pernah menwujudkannya
    Kala Adam dan Hawa belum berlumur dosa."

    sweet,...

    ngomong ngomng soal bencana, kalau kamu ingat pantai pangandaran didaerah ciamis, disana sedang kena tsunami. korbannya lebih dari 300 orang meninggal dan mungkin lebih.

    jadi berdoa saja sis...antri di loket beli tiket buat kesurga

    wakakakaka

    By Anonymous Anonymous, at 7/20/2006 5:12 AM  

  • hiks.....3x semoga bencana tidak terjadi lagi dan korban tidak berambah lagi.... Bener.... korban pangandaran kemaren memang lumayan banyak.. Semoga diberi ketabahan bagi keluarga korban dan juga ampunan dosa serta amalan para korban bisa diterima....!!

    Amin...!!!

    By Blogger Mr, at 7/20/2006 6:07 AM  

  • Semua mahluk mendambakan damai..., begitu juga kita
    Muda2an Tuhan mengabulkan-Nya

    By Blogger DeLaKeke, at 7/20/2006 6:47 AM  

  • kata Tuhan "sudah terlambat,buah terlarang sudah dimakan" heheheheheh

    By Blogger Emaknya Bunny, at 7/20/2006 7:02 AM  

  • Iya nih, skrg malah kayak: "musim bencana", dimana2 (di Indonesia maksudnya) bencana mlulu.... :(

    By Blogger Zilko, at 7/20/2006 7:38 AM  

  • semoga doa sisca dikabulkan, amien.
    tanah air kembali menitikkan air mata jeng...do'akan kami :(

    By Blogger blanthik_ayu, at 7/20/2006 9:34 AM  

  • amin..., do'a seorang bunda bagi kebaikan dunia.tapi kaya'nya kalo semua berjalan 'lurus' aja gak bakalan seru deh bunda.inilah dunia...

    By Blogger meke, at 7/20/2006 2:50 PM  

  • selagi kita hidup di dunia, kita manusia tak lepas dari ujian dariNya.
    Adam dan Hawa, sayangnya gak lolos ujian tuh!

    By Blogger Theresia Maria, at 7/20/2006 8:29 PM  

  • Turut berduka cita

    By Anonymous Anonymous, at 7/21/2006 7:37 AM  

  • hiks... sedih tanah air keduaku ,ciamis, dilanda tsunami, alhamdulillah aku di jakarta.

    By Blogger Chaerani, at 7/21/2006 3:55 PM  

  • Ketika adam dan hawa tidak bisa menjaga kesucian di surga...mungkin itulah titik awal munculnya kearoganan manusia ...

    By Blogger TaTa, at 7/22/2006 1:23 AM  

  • kamu hebat bisa menulis dibawah awan...aku senang menulis di blogger...hehehe selamat wiken

    By Anonymous Anonymous, at 7/22/2006 4:37 AM  

  • Amin, semoga gak ada bencana lagi yang menimpa Indonesia tercinta...

    By Blogger Nia, at 7/22/2006 6:19 AM  

  • semoga bangsa ini segera lepas dari penderitaan kebrutalan manusia dan alam ;)

    makasi juga yah ce buat doa2 yg udah cece berikan untuk thuns ;)

    By Anonymous Anonymous, at 7/22/2006 11:19 PM  

  • Ah.. jeng cantik udah balik.. kirain masih hiatus..

    *semoga alam bisa bersahabat lagi dgn manusia seperti dulu2..

    Semoga manusia juga tersadar dan bisa menghargai alam..*

    Welcomeback yaak..

    By Anonymous Anonymous, at 7/23/2006 12:03 AM  

  • panas juga sini :'(

    By Blogger Xty, at 7/23/2006 9:14 AM  

  • Salam Sejahtera Buat mBa Sisca

    Mba, Taman Firdaus ngga perlu dikembalikan Ke dunia,karena memang sudah ada dalam "Dada" manusia.


    Salam

    Wangsa

    By Anonymous Anonymous, at 7/23/2006 9:29 AM  

  • iya sisca...pintamu akan AKU kabulkan. Tapi bukankah yang merusak dan membuat bencana itu kalian sendiri. ha...ha...aaa

    By Anonymous Anonymous, at 7/23/2006 12:18 PM  

  • sis kuamini doamu dengan harap yang sangat. kami lelah di tanahmu dalam cemas dan takut bila ini cobaan kenapa tiada akhir, bila ini kutukan mengapa tidak jatuh pada prang2 yang terdurhaka ... mengapa harus pada kami. Kaum yang tiada daya

    samwords

    By Anonymous Anonymous, at 7/23/2006 5:19 PM  

Post a Comment

<< Home