Tuesday, April 18, 2006

Tanggapan atas Posting Berbicara dengan hati



Rekan rekanku se internet dan se dunia maya….

Terima kasih buat tanggapan mengharukan atas tajukku Berbicara dengan hati. Postingan itu ku susun dengan sadar tanpa ancaman dari pihak manapun, dalam keadaan sehat meskipun mata memakai kontak lensa. Perlu saya jelaskan pemakaian lensa kontak memang mengindikasikan saya kurang sempurna dalam penglihatan tetapi tergolong menarik dalam penampilan.

Baiklah, beberapa responden, sebut saja Mbak Miniez yang punya Ten family , Mas Bagus dalam perjalanan mencari muara, Mbak Nana yan ingin menjadi kupu kupu, Misisiwa seorang mahasiswa, Jeng Ria bersama angin kembara dan, Meli Moi dari rimba anak bolot, mengkomentari bahwa diam itu emas, berbicara dapat perak, berisik memperoleh perunggu, dan kalau sampai membuat gaduh itu berarti tidak masuk nominasi. Begitulah kira kira masukannya. Mas Bagus di akhir wejangannya juga menyarankan supaya bibir dan hati indahku ini bisa menjadi penyeimbang…ai..ai..tauuuu aja deh.

Mbak Dian, pemilik love is stronger than justice, wanita paling rajin posting versi Senandung Mimosa, lebih tertarik memberi nilai pada bunga dan bertanya siapa gerangan yang menanam, ( Sisca kadang ambil andil mbakkk ). Sebagai seorang yang berjiwa Pancasila dan mengerti UUD45, saya menghargai kebebasan berpendapat dan mengeluarkan suara itu.

Irvanapun mewakili keluarganya ( Irvana family ) dan memberi petunjuk agar menjadi pendengar yang baik, tahu kapan diam dan bicara..serta tak lupa sedikit merendahkan diri dengan mengatakan tidak bisa berpuisi…hayoo..buktinya bisa dan bagus.

Hendri Bun yang punya slogan semangat kebebasan ( freedom Spirit ) mengawali celotehnya dengan berkata ‘ Bila kekeluan harus dilakukan,mulailah instropeksi, mengaca ke sekeliling, hendaknya sepatah kata mampu memberi makna bagi yang mendengarnya. Olala..Puisinya begitu runtun, terarah, bijaksana, membuat Iin, si A la Folie, pas du tout terpesona.

Tak urung Beverly dari dunianya yang retak keluar melantunkan sebait sajak diam, ia berturur sedang mengenang, mencintai, merindui dan menanti seseorang. Barangkali si sambel botol..( Beve, katakan terus terang aja..mumpung hari Kartini, anggap ini sebagai bentuk emansipasi )

Mas Iwan Suryadi sempat curhat, setuju dengan sisca untuk menfilter ucapan, sebelum di lontarkan, melengkapinya dengan pepatah Lidahmu adalah pedangmu, juga berpesan bila saya ikut lomba debat, jangan segan segan berorasi demi sebuah medali. Tentu curhat nya akan selalu kuingat.

"Sesuatu tak harus selalu dikemukakan", begitulah Jeng Gita dari ruang transformasi memberi solusi. Tetapi kemudian dibantah oleh Thuns, bapak si junior dari web stupid ini malah lantang mengajurkan supaya saya lebih banyak bicara, selagi tidak di tangkap.
Aiyeyey bisa aja deh pakk..

Lain pula Kakak Siwoer, si mata air yang punya hubungan gelap dengan cabe merah, salah duga, di kira sisca naksir ama dia….duh Gusti…berilah jodoh yang tepat dan sadarkanlah beliau dari kekhilafan ini.

Di Tutup oleh Mas Unwinged dengan wejangan sebagai berikut :
Bermain kata atau menyembunyikannya keduanya diperlukan.
Tergantung saatnya, bisa membawa sesuatu yang kita tidak pernah tahu.
Jika disakiti, berikanlah peringatan.
Jika tersakiti, lanjut jalan dan terima sebagai pelajaran.
Jika menyakiti, harapkan hati untuk sejumput maaf.
Berhati-hati dalam bicara, itu perlu dan mutlak.

Apapun bentuk tulisan, wejangan, guyonan, masukkan, yang telah kalian rangkai, bersama kalianlah berbicara selalu punya arti, dan posting ini setulus hati saya dedikasikan kepada pengunjung setia Senandung Mimosa, yang aktif menyapa di Post comment ,di Shout Box, ataupun sekedar mampir baca. Bersama kalianlah saya tidak lagi terasing di dunia luar. Saya merasa ada kesatuan yang mengikat kita sebagai satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air. Saya menyadari sering menulis dengan kosa kata yang kurang lazim dipergunakan. Sejujurnya inilah sumbangsih saya kepada tumpah darah kita meskipun saya harus melangkah jauh demi sebuah masa depan. Penghargaan juga saya berikan kepada blogger yang memungkinkan kita menjalin komunikasi ini. Sekali lagi, terima kasih, bersatu kita teguh, bercerai talak satu, ooppss maksudnya biar ada kesempatan rukun kembali.

*******************
Maaf, saya hanya membubuhkan warna, tidak link ke masing2 blog .
**********************

12 Comments :

  • wah...wahhh.gak usah dipikir nemen-nemen(terlalu dipikirin).ntar malah lupa makan.wakaka.... gunanya blog kan untuk ini,biar bisa nulis semau kita,ungkapin apa yang dirasa dalam bahasa.dan yang mo koment kan juga suka-suka mereka(termasuk 46.hehe).jadi nyantai aja.ta bantuin nyiram mimosa biar tetep seger.ayo tetep semangat!!!! jangan kalah ma mimosa.

    By Blogger meke, at 4/19/2006 3:57 AM  

  • Sis, sambal botol sebenarnya aku tidak doyan..karena aku tidak suka peda...btw jika dia mau sama saya..tidak tolak...soalnya ganteng juga...weieiee

    By Anonymous Anonymous, at 4/19/2006 9:24 AM  

  • wedew ruang transformasi saya ikutan mejeng disini, itung2 promosi gratis hhihihihihi

    By Anonymous Anonymous, at 4/19/2006 10:44 AM  

  • halah..... gak ngaku, la wong situh yang nakser sayah kok ... hihihihihi :P

    By Anonymous Anonymous, at 4/19/2006 12:27 PM  

  • uwaaaa.... itu khan bukan puisi sis!!!
    Wah jadi pengen malu saya...
    hehehehe

    By Anonymous Anonymous, at 4/19/2006 5:11 PM  

  • merdeka!

    By Anonymous Anonymous, at 4/20/2006 7:14 AM  

  • Ternyata aku lom baca postinganmu yang itu Sist...bentar aku baca dl ya...

    By Blogger unai, at 4/20/2006 10:58 AM  

  • Sis....

    bisa jadi diam itu adalah emas. Tapi seringkali tidak diam bisa memberikan emas bagi yang lain ...

    pointnya bukan perkara diam atau bicara tapi bagaimana kita memilih diam atau bicara itu disaat dan ditempat yang tepat :)

    By Blogger kinanthi sophia ambalika, at 4/20/2006 11:44 AM  

  • tulisanmu selalu bagus dan enak untuk dibaca... Salut untuk mba Sisca. Ajarin saya nulis dong mba...

    By Anonymous Anonymous, at 4/20/2006 12:06 PM  

  • Weh Sis... aku curhat yah ?? jadi maluw sayah *blossom*.. lain kali mau ati2 ah comment ke Sisca, takut dikira curhat lagih...

    By Blogger Unknown, at 4/20/2006 12:09 PM  

  • hahahhhha...ngakak gue bacanya, sis..kakakkak sampe terguling guling. bisa keriting jari ya sis kalo di link satu persatu.

    jd malu saya...dituduh rajin mosting hahahha...eh tiu bunag diamna lagi ?? rumah juga ?

    By Blogger Innuendo, at 4/20/2006 9:55 PM  

  • waaa...jadi orang terakhir lagi nih yg ngasih komen; okey Sisca, soal diam itu emas...aku sudah kenyang digosipin dan difitnah. membela diri akan melelahkan. So...diemin ajalah, berdamai dengan suasana.
    btw, word verification kali ini : aummmm. *menggumam?*

    By Blogger Theresia Maria, at 4/22/2006 10:17 PM  

Post a Comment

<< Home