Saturday, January 14, 2006

Kue Tiga Raja

Bulan January adalah bulan putih ( le mois du blanc ), di sini nuansa berwarna putih menjadi atribut di pusat pusat pembelanjaan, selain itu warga Perancis memperingati Fêtez des Rois. Sebuah tradisi lama yang hingga sekarang masih dipertahankan atau malah cenderung kian semarak. Seperti biasa tempat ini sudah di booked tamu untuk private party berkumpul bersama menikmati malam khusus dengan iringan musik piano klasik oleh Canut "Gipsy King", bertepatan dengan tanggal 07 January 2006.




Nama perayaan tersebut adalah Epiphanie - Tirer les Rois ( undian makan kue tiga raja ). Dalam hal ini, perayaan tersebut mengenapi ritual hari Natal yang sudah lewat. Seperti pernah di riwayatkan bahwa pada zaman dahulu ada tiga raja dari Timur Yerusalem datang ke Betlehem untuk memberi persembahan atas kelahiran Yesus Kristus.


Namun yang akan saya ceritakan adalah tentang keunikan dari Gâteau des Rois, atau kue tiga raja. Tak ubahnya seperti hari raya besar di tanah air, pada akhir tahun toko toko kue di sini sejak menjelang natal hingga tahun baru adalah saat panen rejeki, di setiap boulangeries antrian pembeli kue bahkan sudah di mulai sebelum toko buka. Dan kue tiga raja tersebut sehabis Natal mendapat tempat yang terhormat di etalase dan menjadi trade merk sepanjang bulan January, baik itu di pasar traditional atau supermarket. Sebetulnya ini hanyalah roti manis biasa yang di beri taburan kismis di dalam disertai ranjau berupa kacang keras atau pernik mini dari keramik serta dihiasi potongan chérie warna warni diatasnya, tak lupa mahkota dari kertas karton yang akan dianugerahkan kepada siapa saja yang ‘beruntung’.









Ketika salah satu dari kami terpilih secara aklamasi melewati mulut masing masing, pertanda raja/ratu baru ditemukan, mahkota segera dikalungkan diiringi riuh tepuk tangan dan teriakkan juga nyanyian. Maklum, meskipun umumnya kita semua bukan lagi anak anak, namun masa masa kecil yang bahagia masih terus terbawa hingga sekarang. Ibarat kata umur boleh bertambah, kelakuan disesuaikan dengan suasana. Well…..Apakah hanya sampai di situ saja prosesinya ?


Eeeitt…tunggu dulu, ada kelanjutannya, sudah ditepukin, disorakin dan dinyanyin, saatnya mendapat giliran untuk menguras kocek, bila yang dibeli ternyata Kue Tiga Raja lagi, maka akan berlanjut terus permainan ini hingga semua orang kebagian, begitu seterusnya, sepanjang bulan January.



Dan ini telah berlangsung turun temurun, so…...saya berpikir, betapa hebatnya orang jaman dulu memikirkan teknik pemasaran roti ini, jangan jangan ide multi level marketing bermula di sini…

0 Comments :

Post a Comment

<< Home