Wednesday, October 04, 2006

Dekrit

Photobucket - Video and Image Hosting

Kabut berbiduk kelabu mengecat cakrawala, pada pagi yang belum genap.
Burung burung enggan berbagi kicau,
Tadi tak tampak seekorpun mengais rejeki di pohon ara. Cuma gugur daun, kelihatan makin berlimpah menindih bumi

Saya tahu, mulai bulan ini, langkahku kian terseok.
Berperang memerdekakan diri, diantara beku dingin yang kian menjajah.
Juga harus memilih, dari sesuatu yang tidak kusuka dan lebih tidak kusuka.

Sahabat mimosa, tolong doakan ya…
Semoga semua keputusan adalah yang terbaik untukku
Untuk saat ini, sisca pamit dari hadapan senandung mimosa.

Telah sepuluh bulan kita berbagi
Kalian semua menjadikan hari hariku penuh arti
Sampai ku tak tau, bagaimana merangkai kata syukur yang maknanya melebihi bahagia hati
Makanya sisca cuma menulis " BERJUTA TERIMA KASIH "

Terima kasih atas terjalinnya kebersamaan indah ini
Juga pada ruang maya yang mempersatukan kita

Sungguh, duniaku pasti berbeda tanpa mengenal kalian
Semoga kita berjumpa lagi dalam keadaan yang lebih baik.
GBU all. A bientot.




-----------------------------


Monday, October 02, 2006

Special Ramadhan

Merespon permintaan sahabat mimosa, mengenai sentuhan bulan suci di perantauanku . Saya hanya bisa menyuguhkan serangkaian dari begitu sedikitnya yang saya ketahui. Momentum itu mulai terasa dari pusat perbelanjaan.

Photobucket - Video and Image Hosting

Tempat transaksi ideal penjual pembeli ini, ditandai dengan umbul umbul Special Ramadhan. Serasa tanah air, barisan korma, anggur, rupa rupa manisan, dan makanan khas timur tengah di gelar di podium raksasa. Selain itu produsen makanan siap saji dan minuman ringan turut merebut pangsa. Dalam segmen mengugah selera, mereka menempatkan produk berlabel halal di tempat tempat stategis. Untuk menjamin kwalitas, banyak diantara dagangan itu datang dari negeri aslinya.



Photobucket - Video and Image Hosting



Tidak seperti Indonesia, dimana umumnya seluruh televisi berselimut tajuk religi. Di sini cenderung muncul dalam sisip berita. Dari seluruh penjuru, disunting intisari para jemaah sholat berjemaah, dilanjutkan berbuka bersama. Melengkapi ngabuburit, sebuah saluran menyuguhkan film dokumenter seri pengetahuan berirama padang pasir. Kali itu pemirsa diajak menyibak rahasia punggung onta memanggul berat, menyerap oase, lintas sahara. Juga ragam tradisi negara setempat menjelang hari raya. Pastilah cerita yang diangkat berbeda beda, saya cuma menyimak sekilas.

Di jalanan, awal oktober berlangsung lenggang. Tersapu angin kencang, mendung, atau rintik rinai. Pudar ramah alam, seiring jatuhnya musim gugur .

Ini merupakan tantangan tersendiri,
Bagi mereka yang menjalani,
Menjawab perintah ilahi,
Menahan lapar dahaga,
Hingga sempurnalah panggilan agama.

Tabuh bedug serupa desau angin ,
Menghempas pergi hari
Tak kutemui ketupat, rendang, opor ayam
Atau tetangga datang mengucap salam
Cuma kesibukkan pasar
Menjajakan berbagai keperluan
Itupun karena tuntutan

Hening menyekat hati
Segumpal kenangan menari
Rindu pita suara bocah
Memuji tak ada hentinya
Allah maha besar…
Allah maha besar…

Dan…
hatikupun diajak bersimphoni
Nyanyian seorang pengembara
Untuk kalian semua
Resapilah senandungku
Jangan engkau memandang siapa diriku

Semoga semua dari kita memperoleh rahmat dan hidayah dalam menjalankan kenyakinan kita masing masing. Amin.
-------------------------------------------------
Sungguh ku tak dapat mendorong keong berlari,
Padahal sudah kupapah ia ke tempat lebih tinggi,
Baru kujelang haluan,
Telah patah dahan menahan beban
Aku segera kembali ke awal.
Menyanggah ranting goyah
Bertahanlah...jangan berserakan
Aku ingin semua merasa nyaman
Terlebih, kuingin tidak berputus asa
Menanti saat leluasa
Berbalas kabar dengan sahabatku semua
Jadi...tetaplah tunggu disana.
------------------------------------------------------------

Saturday, September 23, 2006

Bayang Bintang

Dalam pengembaranku di negeri penuh cahaya ini, secara kebetulan saya mengenal seorang bintang, yang erat memeluk gitar dan mendentingkan piano, ada ataupun tidak disimak.
Ia terus berdendang, menciptakan melody, berkisah.

Pernah mengabadikan buah pikirannya lewat album solo ataupun berkelompok,dimana beberapa dari lagu itu mencetak hits dunia.
Ia pun rajin melukis atau mempercantik pot pot bunga sebagai ekspresi cita seni.

Ketika pulang konser berkeliling manca negara, beberapa kali kami diajak dalam lawatan makan makan. Ya…kerap dari Asosiasi seni dan kebudayaan Perancis Selatan, tempat saya bernaung, dimana Canut Reyes merupakan sahabat baik dari pimpinan disini, juga terdaftar sebagai anggota, diundang ke resto, sementara beliau didaulat menyumbang lagu….kami yang diajak kebagian hikmah mencicipi hidangan.

Untuk menghormati sahabat mimosa berpuasa, maka suasana makan tidak dimuat. Tak lupa Senandung Mimosa menghaturkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa. Sisca mohon maaf, bila selama ini terdapat rangkaian kata kurang santun.

Salah satu moment ketika Canut menghibur pengunjung di Saintes Maries de la Mer.


Photobucket - Video and Image Hosting



Memainkan piano pada restoran kapal terapung di tepi Rhône River.



Photobucket - Video and Image Hosting



Canut suka mengisi waktu senggang dengan melukis.



Photobucket - Video and Image Hosting



Pot pot bunga menjadi semarak karena sentuhannya.


Photobucket - Video and Image Hosting


Bagi penggemar musik Gipsykings, album terbaru mereka yang bertitel Pasajero sudah beredar. Dimana empat lagu dinnyanyikan secara solo oleh Canut. Silahkan clik di sini , untuk info selengkapnya.



---------
Chez Canut Et Catherine..

Cette chronique a été faite pour me souvenir de ce que je fait certains jours ici avec vous, pour quand je serais revenue dans mon propre pays.
Puisque pendant que nous sommes ensemble, le temps est si plaisant.

Gros bisous,
La petite soeur d'Asie .

----------------------

Sunday, September 17, 2006

Grasse, Cannes, Nice, Monako.

Sampai juga hari dimana saya menyatakan diri bebas dari rutinitas. Hehehe.
Berbunga rasa hati, bisa bertegur sapa dengan para sahabatku dimanapun berada.
Maaf yaa…Sepuluh hari absen…..hhmmm…..berjuta rasanya, bergejolak, antara tuntutan dan kerinduan.

Terima kasih atas doa dan atensi teman teman semua, agar penglihatan saya tidak terganggu lebih lama. Sungguh…karena kalianlah, kelelahan bertubi memudar, betapa saya merasa hidup ini sedemikian indah.

Sekaligus mohon maaf, atas pemuatan foto nuansa pantai yang kurang beretikat. Gambar tersebut sudah diganti dengan yang lebih sepadan.

Mari kita jelang saja kota berikut, memperlengkap jalan panjangku dimusim libur lalu.

Kita mulai dari Grasse, kota kecil di Perancis Selatan yang menyandang gelar Ibukota Parfum Dunia. Dimana terdapat sekitar dua puluh pabrik untuk mengolah beragam sari pati wewangian.

Salah satu tempat pengekstrak aroma yang kami kunjungi adalah Fragonard.

Photobucket - Video and Image Hosting

Rombongan kami dipandu berkeliling ke dalam.
Ratusan botol wewangian dari seluruh dunia, berderat di depan etalase.


Photobucket - Video and Image Hosting



Kemudian di jelaskan mengapa parfum itu mahal harganya.
Sebagai contoh, dari sepuluh ribu kilo bunga mawar, cuma tersuling satu kilogram minyak essential.


Photobucket - Video and Image Hosting


Kami meninggalkan tempat tersebut setelah beberapa botol parfum pindah dari outlet memperberat tentengan di tangan.


Photobucket - Video and Image Hosting

.

Kemudian perjalanan diarahkan menuju Cannes. Melihat karpet merah, dimana para selebretis dunia melangsungkan festival setiap tahun. Tidak kebagian parkir, kamipun melaju.


Photobucket - Video and Image Hosting



Bergegas menuju Nice, Istirahat sejenak.


Photobucket - Video and Image Hosting


Lanjut ke Cap’Ail, Monako seperti melambai menyambut kami.


Photobucket - Video and Image Hosting



Akhirnya tiba juga kami di Monako, pada senja yang berkabut.
Portal putih menandai perbatasan antara Perancis dan Monako.
Langsung disuguhi ruang pamer mobil mewah.


Photobucket - Video and Image Hosting



Monako adalah salah satu negara terkecil di dunia. Mereka memperbesar wilayahnya dengan membangun tempat terapung diatas laut seperti tampak pada gambar dibawah ini.


Photobucket - Video and Image Hosting



Monako juga membebaskan pajak bagi penabung dari seluruh dunia, kecuali rakyat Perancis.
Dan perjanjian itu justru datang dari pemerintah Perancis sendiri.


Photobucket - Video and Image Hosting



Saya melihat bendera merah putih berkibar megah di alun alun Monte-Carlo, seperti sebuah janji, bahwa suatu saat negeri kitapun akan semakmur itu.


Photobucket - Video and Image Hosting



Bagi penggemar mobil balap, tentu tidak asing melihat pintu Hotel De Paris, karena biasanya para jawara memulai perhelatan di gerbang tersebut.


Photobucket - Video and Image Hosting


Saya sudahi dulu jurnal liburan sampai disini. Dikesempatan lain, hal hal menarik yang teringat akan saya tulis lagi. Nantikan kunjungan balik sisca, membedah blog para sahabat pada pekan ini.

===================================

Thursday, September 07, 2006

St. Tropez

Photobucket - Video and Image Hosting

Makin menanjak, pantai semakin ramai, semarak payung merah putih, meskipun tidak sepenuhnya sama, membuat kerinduanku mencuak akan tanah air kita.

Photobucket - Video and Image Hosting

Mari kita menuju St. Tropez.

Photobucket - Video and Image Hosting

Di dekat St. Tropez, beratus kapal terapung, dari ukuran kecil hingga yang sangat mewah, merupakan pemandangan yang sangat biasa di sana.

Photobucket - Video and Image Hosting

St. Tropez . Gambar ini diambil dari jarak jauh.
Sebuah Pesona yang menawan hati banyak orang.

Sampai disini dulu informasi liburannya sebelum tiba di Monako. Sebenarnya ingin memuat lebih banyak lagi, berhubung ada sedikit gangguan pada mata sisca, yang memerah beberapa hari ini, maka untuk sementara istirahat di depan layar sampai posting berikutnya.

Mohon maaf apabila selama masa terapi, tidak melakukan kunjungan kesana kemari.
Terima kasih masih terus bersama senandung mimosa.


-------------------------------------------------

Friday, September 01, 2006

Jalan Panjang ke Monako II

Lepas dari Marseille, perlintasan berikutnya adalah kota Toulon.
Kota dimana Napoleon Bonaparte bersekolah prajurit, memperoleh kemenangan di awal,
hingga menjadikannya raja di raja.


Photobucket - Video and Image Hosting


Photobucket - Video and Image Hosting

Sepanjang lintasan terlihat jalanan selalu bersih.
Ketika kamera kuarahkan, nampak Bartez gadungan tersenyum manis.

Photobucket - Video and Image Hosting

Sejauh mata memandang pada pesisir pantai, seperti ada seribu kapal berkanaval.

Photobucket - Video and Image Hosting

Inilah kota Hyéres Les Palmiers, kota yang identik dengan pohon palma.
Barisan palma dibalut bunga bunga cantik dan
rumput hijau betebaran di seluruh pelosok kota.

Photobucket - Video and Image Hosting

Salah satu dari sekian tempat berjemur elite.
Sudah kepanasan...mahal pula !!!


Photobucket - Video and Image Hosting

Ditepi laut biru Lazuardi, betapa nyaman menikmati sinar mentari.
Kami menyelusuri sepanjang tepian ini hingga malam menjelang.

Masih ada banyak cerita sebelum sampai di Monako.
Jadi......tetaplah bersama Senandung Mimosa.

-----------------------------------------------------------------------

Tuesday, August 29, 2006

Dongeng Mimosa


Sebelum melanjutkan cerita perjalanan, mari kita selingi dengan iklan berikut ini.

Alkisah Sang Putri diminta menjawab sayembara. Petunjuk datang dari Mbak Berbaju merah.

Sayembara dibuka dengan menyebut beberapa kesenangan, bagi sang putri, warna warni pelangi kerap menjadi inspirasi. Begitu juga makanan, asal tidak beracun, memenuhi standard gizi kesehatan , selalu lahap dimakan. Baju yang dikenakanpun rapi dan sopan. Menonton jarang dilakukan, sesekali jalan sehat bila cuaca memungkinkan. Menurutnya setiap hari adalah hari yang menyenangkan apalagi ditambah es krim berpadu buah buah segar.

Suasana hati sang putri lebih sering riang gembira, menaruh rasa suka pada hidangan gurih, diakhiri sesuatu yang manis. Dalam berbusana ia terus mengikuti musim demi musim, di mejanya selalu tersedia buket bunga. Kuku kakinya terpelihara bersih. Pada jam sepuluh pagi, gangguan telepon sudah menanti, pernah ia menghayal memiliki istana, duduk di Singgasana, memerintah dengan bijaksana.

Saat saat pertama dalam hidup sang putri, rasanya ia mudah akrab dengan siapa saja.
Sang Putri dengan segala kharismanya lebih banyak diam daripada beradu mulut.
Film pertama yang menarik perhatiannya adalah seri kartun.
Berbohong ,entahlah.....mungkin semasa kanak pernah dilakukannya.
Tentang musik, suara carusel dari perangkat mainan bayi membuat hati kecilnya berbinar.

Sang putri adalah pecinta kesehatan sejati, belum pernah merokok, menyukai sari buah, meskipun mengendari mobil,itu hanya berlaku jarak dekat, menghindari adu mulut, percakapan telepon terakhir barusan ke tanah air kita tercinta.

Perihal kencan, sang putri lebih menghargai persahabatan, apalagi teman baik, alangkah indahnya tidak dinodai dengan riwayat cinta dan itu adalah prinsipnya.
Melanggar undang undang bukanlah sesuatu yang diinginkan, tapi andai terpaksa, pasti akan dilakukan. Semoga pelanggaran yang dilakukan juga ringan, sehingga tidak sampai ditahan apalagi dipenjarakan. Mengenai bobot, sang putri bersyukur memiliki porsi tubuh ideal. Soal dicium dadakan, dengan pasrah sang putri katakan, setiap hari berjumpa dengan siapapun, kecil, muda, sebaya, veteran atau manula, langsung di CIPIKA CIPIKI CIPIKA........

Begitulah sayambara ini ditutup hingga di sini saja, selama bertatah di Senandung Mimosa, sang putri belum pernah merepotkan para sahabatnya.



---------------------------------------------